Cerpen : Bersyukur
by
Iqlima Hawa
- January 24, 2018
Kalau tumbuhan-tumbuhan itu bisa bercerita, "Seberapa besarnya pengorbanan kami," mungkin ada dari kita yang akan takjub. Mendengar seksama, memperhatikan bagaimana mereka berbahasa.
"Tahukah kalian, wahai manusia, jika kami tidak ada, kalian sungguh akan kesulitan?"
"Iyakah?"
"Pasti, kamu mau mendengar ceritanya?"
-
Kami hidup seperti merangkap dua profesi. Melestarikan jenis kami dan menaati perintah Tuhan untuk memberi sebagian kehidupan pada makhluk lain. Kami bersungguh-sungguh melakukan banyak pekerjaan agar semuanya bisa terwujud. Agar kami tidak musnah dari muka bumi. Agar hewan, manusia, sekalipun mikroorganisme tetap hidup dengan baik.
Kami bersyukur dengan adanya air dan karbondioksida untuk membantu proses kerja kami. Cahaya-cahaya matahari yang baik, yang selalu setia menjalankan tugasnya.
Di dalam tubuh kami terdapat pigmen yang membuat kami tampak hijau. Ketika cahaya matahari terpancar, sebagian panjang gelombangnya akan diserap dengan sangat baik dalam pigmen di bagian tubuh kami. Cahaya merah dan biru. Lalu cahaya hijau diteruskan dan dipantulkan hingga manusia mampu melihat kami dengan warna hijau yang segar.
Pigmen itu bernama klorofil, meski banyak juga pigmen aksesori lainnya. Klorofil itu berada dalam tempat yang disebut kloroplas. Kloroplas ini, memiliki bagian-bagian untuk melakukan fotosintesis, pekerjaan kami. Ada membran tilakoid sebagai tempat melakukan reaksi fotosintesis ketika hari terang. Juga stroma, sebagai tempat untuk melanjutkan reaksi terang ketika hari gelap.
Proses-proses itu berlangsung dengan sangat teratur. Tuhan mengaturnya sedemikian cantik, sedemikian baik. Hingga air yang kami ambil dari dalam tanah, karbondioksida, mampu direaksikan menjadi oksigen yang menghidupi, karbohidrat yang menjadi penopang pertumbuhan kami.
Ketika gula atau karbohidrat yang kami hasilkan berlebih, kami akan menyimpannya, atau mensintesis pati. Kami simpan dalam sel-sel penyimpanan di akar, batang, dan buah. Itulah yang bisa dikonsumsi oleh manusia.
Tapi tahukah, jika kami terkadang kehilangan akar, batang, dan buah, bahkan seluruh bagian tubuh kami, untuk makhluk-makhluk lain? Termasuk manusia. Semoga kehilangan kami menjadi bermanfaat untuk mereka. Menjadikan mereka semakin bersyukur, bahwa masih ada makanan segar yang dapat diperoleh dengan mudah.
Tapi kami sedih, jika kehilangan kami bukan untuk sebuah kemanfaatan. Tapi untuk kehilangan yang lebih besar lagi. Kehilangan udara yang sejuk. Kehilangan taman-taman yang menyenangkan. Dan banyak kehilangan lainnya yang sungguh sangat besar.
Satu permintaan kami, kami berharap kami berguna bagi banyak makhluk Tuhan dengan kegunaan yang sebaik-baiknya.