Rahasia Man Jadda Wajada
Pernahkah pada suatu saat kita merasa begitu lemah, kalah dengan masalah, dan sulit meraih cita-cita? Kalau pernah, tenang saja, bukan hanya kita yang mengalaminya. Mereka, orang-orang hebat, para ilmuwan, dan siapapun manusia di dunia ini pasti pernah tiba pada masa-masa itu. Yang kita perlukan pertama kali hanya bangkit. Come on! Believe that after a storm comes a calm! Masalah-masalah itu akan berlalu!
Hidup kita tidak mungkin hanya berputar-putar dalam kesedihan dan kesukaran. Allah sendiri menjanjikan dalam Al-Qur'an. Inna Ma'al 'Usri Yusra (QS. Al-Insyirah : 6). Sungguh, bersama kesulitan itu ada kemudahan. Jika Allah yang mengatur segalanya sudah menjamin semua masalah pasti akan teratasi, maka mengapa kita masih resah? Kita hanya butuh usaha lebih keras, juga waktu-waktu yang lebih banyak digunakan untuk mengingat-Nya. Kalau sudah begitu Insya Allah, pertolongan Allah sangat dekat.
Membahas tentang caranya bangkit, ada pepatah Arab yang sangat masyhur, tidak lain adalah Man Jadda Wajada! Barang siapa yang bersungguh-sungguh, dia pasti akan mendapatkan! Mendapatkan apa? Ya, mendapatkan apa yang dia inginkan. Kalau dia ingin cita-citanya tercapai, dia akan mendapatkannya. Kalau dia menginginkan pekerjaan yang halal, dia akan mendapatkannya. Juga, kalau dia ingin memperoleh jalan keluar dari masalahnya, dia juga akan mendapatkannya. Just the power of make a try and believing God! Berusaha sekerasnya, berdo'a sebanyaknya, dan jangan lupa yang terakhir, menerima selapangnya. Karena apapun hasil akhirnya, kadang tidak sesuai dengan apa yang kita rencanakan. Tapi percayalah, rencana Allah jauh lebih baik daripada rencana kita.
Banyak kisah-kisah tercatat dalam lembaran sejarah dunia. Orang-orang hebat berawal dari kebelummampuan. Ingat, belum mampu, bukan tidak mampu. Salah satunya kisah mengenai penulis besar Indonesia, Asma Nadia. Siapa yang belum mengenal beliau? Beliau adalah penulis yang karya-karyanya banyak diangkat ke layar lebar dan menginspirasi masyarakat. Padahal, jika kita mengetahui, masa kecil Asma Nadia jauh dari kata mampu, dalam finansial. Beliau bersama kakaknya, Helvy Tiana Rosa hidup di pinggiran rel kereta api. Ketika melihat buku-buku yang terpampang di tempat penyewaan buku, beliau diusir karena tidak mampu menyewa. Dan sejak saat itu, keduanya bertekad agar mampu menghasilkan buku. "Besok buku kita yang akan terpampang disini." Dengan harapan yang selalu ditanamkan dalam benaknya, melalui izin Allah, kerja keras beliau terwujud hingga saat ini.
Jadi, mari kita lakukan perubahan! Sekecil apapun, selama itu baik, pasti akan berarti. Bangkitlah, berkumpulah bersama orang-orang yang memiliki segudang pengalaman. Bercerita dan saling berbagi dengan mereka bagaimana caranya agar bisa sukses. Kita perlu orang lain untuk membantu hidup kita. Kemudian berterimakasihlah. Pada mereka, pada Allah yang sudah memberikan kesempatan pada kita untuk berjumpa dengan mereka.
Dan jangan lupa, berusahalah setelah mendapatkan banyak motivasi. Bergeraklah, kita pasti bisa. Man Jadda Wajada!
2 comments
MasyaaAllah
ReplyDeleteMasya Allah, terima kasih sarifa, sudah berkunjung ^^
ReplyDelete