Reminder
Jujur, saya seringkali dibuat kagum oleh kuasa Allah yang yaaa ... benar-benar menakjubkan sekali dan ngga saya bayangkan sebelumnya. Saya sering sedih, saya sering banget nangis. Kalau lagi sendirian, saya sering mikir, "Allah pasti sayang banget sama saya, makanya saya dikasih ujian yang saya rasa itu beraaatnya Masya Allah." (berat bagi saya mungkin ngga relate dengan berat versi orang lain, relatif)
Terus ketika saya lagi down-down-nya, ketika saya bahkan ngga percaya saya bisa melaluinya, Allah tuh selalu hibur saya (seringnya langsung hari itu juga) dengan hal-hal yang keliatannya kecil, keliatannya sederhana, tapi efek tenangnya di saya besar banget. Sesederhana tiba-tiba saya pengen nonton kajian. Sesederhana tiba-tiba teman-teman saya chat. Sesederhana saya dikasih uang buat beli jajan. Sesederhana adik saya senyum ke saya minta ditemenin ngerjain PR. Sederhana, kan, ya?
Dan juga, kadang cara Allah kasih saya rasa tenang itu adalah 'tenang' yang mewah banget. Seperti saya beberapa kali berkonflik dengan orang lain. Merasa tertekan dan saya ambil jarak supaya hati saya ngga terlalu terbakar karena kemarahan. Tapi siapa sangka, Allah menggerakkan hati kami buat kembali berteman lagi. Tanpa ada kata-kata kasar, tanpa ada kejadian menegangkan, kembali damai begitu saja.
Oleh karenanya, saya percaya bahwa waktu punya peran. Saya percaya pada hadits Nabi yang menyebutkan kalau kita sedang marah sambil berdiri, duduklah. Kalau masih marah ambillah wudhu, ambillah jeda tiga hari. Kalau laa tahgdhab wa lakal jannah. Menahan amarah menguasai kita itu amalan yang agung.
Jeda waktu bisa buat hati kita lebih luas menerima semuanya. Buat mengevaluasi apa yang perlu diperbaiki. Buat memandang kalau 'bagaimana jika posisinya ditukar'.
0 comments