­

April (tidak) Ramah :"

by - April 28, 2025

Seharusnya aku gembira ketika April datang, karena itu berarti aku bertambah usia dan yaa (mungkin) dewasa. Tapi sejak 2020, April selalu 'menghilangkan' banyak orang-orang terdekat dalam hidupku.

2020, budhe Cing-Cing (aku tak tahu bagaimana ejaan mandarin yang benarnya :'v), budhe yang sangat cantik yang akhirnya membuatku punya pulpen Franklin Covey yang kalau dirupiahkan hampir 1 juta (wkwk 😭) meninggal. Dan yang membuatku hampir gila, aku baru diberitahu di April 2022, bertepatan ketika padhe dan mbah kesayanganku juga meninggal. Aku langsung masuk rumah sakit.

Tahun ini, Mang TM, petugas parkir di SMA yang selalu menata motorku dengan rapi meskipun aku hobi terlambat, meninggal juga. Aku masih ingat sekali beliau yang ketika aku selalu kesiangan saat upacara tetap sabar dan legowo. Humoris. Dan yang membuat aku gila (dan April ini aku hampir relapse lagi), Mang TM meninggal tepat di tanggal 20 ketika itu adalah hari ulang tahunku :") Dan setelah Mang TM, ada ayahnya sepupuku yang meninggal juga yang membuatnya harus menjadi yatim piatu, aku benar-benar tak kuasa menahan tangis.

April tidak datang seperti kejutan, tapi seperti sekumpulan semua kejadian menyebalkan yang terjadi dalam satu kedipan mata sekaligus.

Hampir-hampir saja aku menenggak satu botol obat karena shock sangat berat.

Akhirnya, karena takut mati di tangan sendiri, aku pergi ke rumah rekan guruku. Jadi beliau ini pernah mengajar di SD tempat aku mengajar juga, dan kami sebenarnya baru kenal di SD dulu kurang dari 6 bulan. Ibu guru ini masih muda, 30 tahunan, belum dikaruniai anak, dan entah mengapa beliau menganggap aku seperti anaknya sendiri :") Aku pergi meski harus nyasar-nyasar dulu bareng adikku karena ibu guru ini pindah rumah. Qadarullah, ketemu juga.

Sepertinya Allah memang benar-benar tak pernah meridhai hamba-Nya berputus asa apalagi mati di tangan sendiri.

Demi apa, sampai di sana, setelah menangis dua jam lebih, dan ibu itu juga sama-sama menangisnya, aku diberi banyak sekali bingkisan untuk dibawa pulang. Dimasakkan gurame santan, diberi se-kresek tanaman Aloe vera untuk perawatan rambut, hampir mau diberi satu pot bunga mawar yang cantik sekali tapi aku tolak karena selain tak enak hati motor kami sudah tak muat :'v

Ibu itu menyelamatkanku yang hampir saja menginginkan mengakhiri semuanya. Selain karena masalah kehilangan tadi, aku cukup stress juga dengan urusan siapa jodohku (?) karena sepupu-sepupuku yang sebaya sebentar lagi menikah.

Sebetulnya ada lagi alasan kenapa aku selalu takut dengan April. Karena April adalah waktu libur panjang. Mungkin kamu akan heran kenapa ada orang yang tak suka waktu-waktu libur panjang, tapi percayalah, aku adalah orang aneh yang memang tak suka 'libur'. Sejak SMA, kuliah, bekerja, sampai sekarang, aku tak suka liburan, tak suka jam kosong, aku suka hari-hari yang meskipun membuatku jadi sakit dan super kelelahan tapi jadwalku 'padat'.

Karena kalau dianalisis dari hasil tes kepribadian, sebetulnya aku orang yang membingungkan. Persentase perbandingan introversi dan ekstroversiku adalah 53 : 47. Jadi aku benci keramaian yang membuat energiku habis, tapi aku juga tak bisa kesepian berlama-berlama. Dalam satu pekan, minimal aku harus bertemu orang, selain keluarga, 1 kali. Jika tidak, kacau. Aku bisa menyimpulkan seperti ini karena aku adalah orang yang selalu mengamati pola-pola dalam diri. Itulah mengapa dulu selain karena alasan finansial dan kesehatan, aku memilih PGSD karena PGSD memberiku banyak sekali pilihan variasi dalam satu pekan, bahkan dalam satu hari kelas.

Aku tipe orang yang memang sengaja memiliki banyak hobi dan minat karena dalam satu jam, aku bisa gelisah jika hanya mengerjakan hal yang sama. Itulah kenapa, aku bisa melukis, satu jam setelahnya belajar coding, satu jam setelahnya full konser di kamar sendiri, tiga jam tidur, bangun, lalu memasak, karena aku gelisah jika berfokus pada satu hal dalam waktu lama. Orang-orang sering menilaiku multitalent padahal sebenarnya itu coping strategy supaya aku waras. Mungkin lucu, tapi masalah fokus ini memang 'agak laen' di diriku.

Huahh, akhirnya selesai juga menuliskan ini. Alhamdulillah aku sudah cukup lega karena bisa mengurai benang-benang kusut dalam kepala yang April ini menggangguku sekali :))

You May Also Like

0 comments