Kursus Musik, Sebuah Pendidikan Non-Formal yang Bemanfaat bagi Anak Usia Dini - KBL Blog Competition 2020
If music be the food of love, play on. (William Shakespeare)
Jika musik
adalah asupan cinta, maka mainkanlah.
Ya, salah
satu kutipan dari seorang dramawan Inggris ini memberi kita sebuah pandangan
baru. Musik, di mana pun ia berada, selalu melahirkan cinta. Musik adalah
sebuah bahasa yang dituturkan musisi melalui sebuah cara nan indah. Bagaimana
melodi mampu membawa kita pada kesedihan, semangat, kegalauan, cinta, dan
banyak perasaan lain. Ia hadir dengan segenap komponen yang merasuk jiwa.
Menyentuh, melebur sampai utuh.
Orang
dewasa, remaja, sekalipun anak-anak, mampu memperoleh banyak pelajaran berharga
melalui musik. Tidak jarang, kita mengikuti berbagai kursus seperti kursus
vokal, piano, dan biola untuk memenuhi kebutuhan kita akan keindahan musik. Dan
tahukah, seorang anak, yang masih dalam usia dini, akan lebih banyak berkembang
dalam berbagai aspek kecerdasan ketika ia mengikuti kursus musik dibandingkan
dengan anak yang tidak mengikuti kursus.
Sousa (2012)
mengemukakan bahwa musik memberikan efek yang kuat pada otak dengan cara
menstimulasi intelektual dan emosionalnya. Musik juga merupakan aspek pertama
yang harus dikembangkan dari sudut neurologis, sebab sejak dari dalam
kandungan, janin sudah bisa mendengarkan suara-suara termasuk juga musik. Dari
semua kecerdasan yang ada dalam diri seseorang, musik memberikan pengaruh
terbesar untuk diri manusia dan bisa mengembangkan kecerdasan lain, sehingga
aspek kecerdasan musik pada anak sangat penting untuk dikembangkan agar
kecerdasan yang lain dapat berkembang dengan baik. (Lwin, dkk. 2008)
Anak-anak
pada usia dini mungkin diajari untuk menyanyi ketika di sekolah. Misalnya
mereka diberi pelajaran untuk menyanyikan lagu-lagu anak, nasional, atau
daerah. Tapi, pengajaran seperti ini tidaklah kompleks dan komprehensif. Anak
tidak selalu diajak memahami apa itu musik dan menyanyi secara utuh. Namun,
ketika anak diikutkan ke dalam sebuah kursus vokal, kemampuan menyanyi dan pengetahuan
bermusiknya akan semakin meningkat.
Oleh karena
itu, di samping pendidikan formal yaitu sekolah, anak juga disarankan mengikuti
pendidikan nonformal seperti kursus musik sebagai fasilitas pelengkap dalam
kegiatan belajarnya.
Banyak
sekali penyedia layanan kursus musik di Indonesia. Mulai dari kursus yang
bertempat di rumah sang instruktur, hingga yang berupa sebuah lembaga. Salah
satu contoh lembaga kursus musik di Indonesia adalah KBL Performing Artist. Lembaga
ini merupakan sebuah lembaga kursus seni yang menyediakan layanan belajar
bermusik secara online. Tidak hanya kursus vokal dan musik, KBL juga memberi
pelatihan beracting dan model.
Pada masa
pandemi seperti ini, tentu mobilitas dan ruang gerak kita dibatasi. Anak tidak bisa bebas bersekolah atau pergi ke
tempat kursus. Oleh karena itu, KBL bisa jadi alternatif bagi para orangtua
yang menginginkan anaknya mempelajari seni dengan mudah dan aman. KBL dapat diakses di internet melalui Kbl.co.id. Materi kursus
yang diberikan secara online dapat direkam dan diputar kembali kapan saja. Anak
juga bebas mengikuti pelatihan di mana saja, di kamar tidur misalnya. Sehingga
diharapkan, KBL tidak menjadikan peserta didiknya kelelahan dan tidak nyaman
dengan tetap memberikan pelatihan yang berkualitas.
Terakhir,
melalui tulisan ini, saya ingin menceritakan pengalaman saya ketika mengikuti
kursus piano saat sekolah dasar dulu. Saya mengikuti kursus tersebut di rumah
salah satu kenalan ibu saya. Dengan bersemangat dan berlandaskan kecintaan saya
pada piano sejak sebelum ikut kursus, saya merasa menempuh pendidikan nonformal
merupakan sebuah kegiatan yang membahagiakan. Saya belajar melatih jemari
tangan kanan dan kiri saya untuk menekan tuts-tuts piano yang berbeda. Konon
katanya, ini mampu menyeimbangkan kemampuan otak kanan dan kiri. Hal ini pada
awalnya sulit, namun setelah delapan kali pertemuan, saya mampu memainkan dua
lagu juga membawakannya pada saat lomba dan acara perpisahan sekolah. Sungguh
pengalaman yang tidak terlupakan dan luar biasa!
*Tulisan ini diikut sertakan dalam KBL Blog Competition 2020
0 comments