sedang hancur dan berantakan.
Kepala saya hari ini rasanya ingin pecah. Merasa tidak cukup, belakangan ini saya marah sekali pada diri sendiri. Saya tidak mampu tersenyum dengan tulus seperti biasanya. Bermain keyboard, menulis, membaca buku tidak menyembuhkan apa pun. Saya sedih ternyata mood saya belum sepenuhnya stabil. Ada masa rasanya saya sangat ingin teriak, ingin selesai, ingin lepas dan hilang.
Mungkin saya kurang jalan-jalan, tapi jalan-jalan saya pikir juga tidak cukup jika saya belum menyelesaikan semua marah dalam diri saya. Apa, sih, yang lebih menyakitkan dari rasa benci pada diri sendiri? Padahal saya selalu menuliskan dan mengajak orang-orang mencintai diri sendiri lebih dari apa pun. Nyatanya hari ini saya yang kalah dan ingin menyerah.
Apa saya perlu minum obat-obat dan pergi ke psikiater lagi? Entahlah, saya bingung. Tapi perihal ini mungkin saya akan pertimbangkan lagi. Jujur, dulu obat-obatan psikiater membantu saya banyak sekali. Setidaknya saat hari dan hati saya kacau, saya bisa menelan obat-obat tertentu yang memang dibutuhkan di saat-saat begitu. Risperidone membuat saya bisa tidur dengan baik, dan semua kegiatan sepanjang hari bisa teratur.
Hm, mungkin jika keadaan tidak kunjung membaik, saya akan benar-benar kembali ke psikiater. Saya menulis ini dengan perasaan ingin menangis tapi tidak mampu sama sekali. Perasaan kosong dan marah. Perasaan benar-benar merasa diri sangat salah.
Saya ingin satu hari saja dalam seminggu, benar-benar sendiri. Tidak bertemu siapa pun, tidak harus melakukan tugas apa pun. Barangkali saya terlalu sering mengorbankan diri saya untuk pekerjaan-pekerjaan yang seharusnya tidak saya kerjakan seluruhnya.