Aku Menyayangiku
Aku minta maaf, sering menghujani hatimu dengan makian. Ketika kamu bodoh, ketika kamu menumpahkan minuman seringkali. Kamu yang kuserapahi dalam hati. Jangan menyerah dulu, ya? Janji? Suatu saat kamu akan pulih. Suatu saat kamu akan bertepuk tangan dengan bangga karena kamu telah sekuat ini.
Entahlah kapan kamu akan berani bercerita. Nyatanya, yang paling memahami dirimu adalah aku. Tapi aku kadang jahat. Kamu hanya ku-puk-puki dan kupelihara sesekali. Semoga mulai hari ini, meski aku tidak benar-benar yakin, aku akan mulai lebih memelukmu lagi.
Maaf dulu membiarkanmu sendirian. Memaksamu berlebihan meraih pencapaian dan tampil sempurna. Aku tidak memberimu batas istirahat. Aku keras padamu yang telah lebih dulu dikerasi beberapa manusia. Ternyata kamu kesakitan. Mentalmu hancur beserta fisikmu perlahan-lahan.
Tolong, di linimasa kulihat beberapa manusia menyerah. Loncat dari gedung lantai empat, minum dua puluh tablet obat sakit kepala, ternyata semuanya sedang tidak baik-baik saja. Kamu jangan sekali-kali mencoba. Perhitungan di suatu hari nanti akan menyedihkan jika kamu menginginkan mengakhiri.
Aku menyayangimu. Setelah semua ini, aku yakin akan ada cahaya meski aku tidak tahu kapan datangnya. Tapi, bukannya Tuhan kita amatlah baik. Kamu diberi badai karena kamu dan kapalmu begitu tangguh serta mengagumkan. Kamu begitu keren karena kamu dipercaya oleh Tuhan.
Jika saat ini kamu takut, marah, sedih dalam satu waktu hingga dadamu sesak sekali, tidak apa-apa untuk merasakannya sebagaimana adanya. Aku tidak bisa melihat masa depan. Namun, tenang saja, ya? Hewan melata saja Tuhan jamin kehidupannya, apalagi kita.
Aku telah melihat orang-orang di sekelilingku membaik. Yang tadinya mudah cemas sekarang berani mencoba hal-hal baru. Yang tadinya tidak pandai bergaul sekarang memiliki teman-teman yang memeluknya. Ini bisa diusahakan dan didoakan. Keadaan bisa membaik jika Tuhan sudah bilang terjadi maka terjadilah.
Kuharap kini, kamu percaya pada hal-hal baik. Aku sebenarnya tidak suka mempositifkan-mempositifkan sesuatu. Aku tidak suka bilang semangat saat kamu sedang sedih dan berantakan. Tapi mungkin ini sedikit keliru, ya? Semangat deh, ya. Semuanya kalau terus diratapi kapan kelihatan sisi indahnya :)
0 comments