Biologi : Mengenal Fungi

by - October 31, 2020

Hai, teman-teman, gimana kabarnya? Lama ya Iqlima nggak review materi pelajaran, hehe. Oke, kali ini Iqlima mau bahas sesuatu yang udah familiar di telinga kita, tapi coba kita perdalam lagi ya. 

Yup, tulisan hari ini adalah tentang fungi, jamur.

Sering kan pastinya makan tempe, atau oncom, dan mungkin sesekali juga makan tape, ya? Nah, makanan-makanan ini tidak terlepas proses produksinya dari peran fungi.

Dalam biologi, fungi adalah organisme yang memiliki dua rupa ukuran, yaitu makroskopis dan mikroskopis. Makroskopis berarti suatu fungi bentuknya besar, dalam hal ini, ia mampu dilihat dengan mata telanjang saja. Contohnya jamur kuping (Auricularia auricula) dan jamur tiram (Pleurotus ostreatus). Sedangkan mikroskopis berarti suatu fungi itu berukuran kecil dan kita butuh alat bantu (mikroskop) untuk melihatnya. Contohnya jamur tempe (Rhizopus oligosporus) dan jamur oncom (Neurospora crassa). Ketika jamur tempe diletakkan di bawah lensa mikroskop, akan tampak helai-helai seperti serat atau benang berwarna putih. Helai-helai menyerupai benang ini dinamakan hifa.

Wah, apa itu hifa?

Hifa adalah sel atau komponen penyusun terkecil dari fungi. Sehingga dalam satu fungi saja terdapat banyak sekali hifa. Nah hifa-hifa ini berkumpul dan menjadi suatu jaringan yang disebut miselium.

Sekarang, masuk ke dalam klasifikasi fungi, ya.


Fungi terbagi menjadi empat kelompok, yaitu ascomycotina, zygomycotina, basidiomycotina, dan deuteromycotina. Kita kupas satu-persatu ya.

1. Ascomycotina (Ascus)

    Pada fungi ini, spora terletak di dalam sebuah tempat yang dinamakan ascus dan tersusun berderet memanjang. Contoh dari Ascomycotina antara lain Saccharomyces sp. yang berperan dalam pembuatan tape.

2. Zygomycotina (zygot)

    Spora pada fungi ini terletak di suatu tempat yang bentuknya bulat menyerupai zygot. Contohnya Rhizopus sp. yang berperan daam pembuatan tempe.

3. Basidiomycotina (basidium)

    Nah, fungi jenis ini paling mudah dikenali karena memiliki badan buah (basidiokarp). Basidiokarp bentuknya bermacam-macam seperti payung, mangkuk, atau kuping. Contoh fungi yang masuk dalam kelompok ini adalah jamur kuping (Auricularia auricula) dan jamur tiram (Pleurotus ostreatus) yang biasa kita konsumsi. 

4. Deuteromycotina

    Fungi jenis ini merupakan fungi yang agak berbeda dari kelompok-kelompok sebelumnya. Yaitu, jika suatu fungi tidak termasuk dalam kelompok Ascomycotina, Zygomycotina, dan Basidiomycotina, maka fungi tersebut masuk dalam kelompok Deuteromycotina. Fungi jenis ini juga dinamakan fungi imperfecti (fungi tidak sempurna). Contohnya adalah Neurospora sp. yang berperan dalam pembuatan oncom.

Nah, itu tadi adalah pembahasan mengenai klasifikasi fungi. Sekarang ayo masuk ke pembahasan cara berkembang biak si fungi ini.

Pada dasarnya, fungi bisa bereproduksi secara seksual (generatif) dan aseksual (vegetatif). Pada reproduksi seksual berarti terjadi proses kawin, yaitu pertukaran materi genetik dari hifa (+) ke hifa (-). Cara reproduksi seperti ini dinamakan konjugasi. Sedangkan reproduksi aseksual berarti menggunakan spora yang terletak di bawah badan buah sebuah fungi. Spora ini berbentuk titik-titik kecil. Jika kemudian spora-spora ini terbawa angin dan jatuh di sebuah tempat lain, maka spora-spora ini akan tumbuh menjadi individu fungi baru.

Oke sepertinya cukup sampai di sini ya pembahasannya. Terima kasih sudah menyimak dan membaca sampai habis ^^


sumber gambar : http://putrazaini.blogspot.com/2018/01/pengertian-fungi-jamur-reproduksi-dan-klasifikasinya.html

You May Also Like

0 comments