Monosakarida, Disakarida, dan Polisakarida

by - April 26, 2018


Salah satu ciri makhluk hidup termasuk manusia adalah makan. Kita perlu makan dan minum yang cukup agar dapat beraktivitas dengan baik. Pastinya, di dalam makanan tersebut, terdapat banyak nutrisi yang kesemuanya bermanfaat selama kita masih mengonsumsinya dalam batas-batas tertentu.

Yang akan kita kenal pertama adalah karbohidrat. Karbohidrat memiliki nama lain sakarida. Dalam bahasa Yunani, sacchar berarti gula. Sakarida ini memiliki tiga bentuk, yaitu monosakarida, disakarida, dan polisakarida. Penamaan ini didasarkan pada jumlah monomer, jika monosakarida berarti sakarida yang terdiri hanya dari satu rantai (monomer), disakarida berarti dua monomer sakarida, dan polisakarida berarti banyak monomer sakarida. Rumus empiris dari sakarida adalah CH2O.


Kita mengenal C6H12O6 yaitu glukosa. Glukosa dihasilkan oleh tumbuhan melalui proses fotosintesis yang menakjubkan. Glukosa merupakan suatu monosakarida, yang artinya glukosa dapat berikatan dengan monomer-monomer lainnya membentuk disakarida atau polisakarida. Contoh dari disakarida adalah laktosa (gula susu) dan sukrosa (gula yang kita konsumsi sehari-hari)

Adapun contoh dari polisakarida adalah pati. Pati disintesis oleh tumbuhan ketika tumbuhan tersebut mengalami kelebihan glukosa. Pati berfungsi sebagai bahan bakar cadangan, dan glukosa sebagai bahan bakar selular utama. Kita dapat menjumpai pati pada umbi dan biji-bijian, seperti kentang, singkong, jagung, dan padi.

Terdapat pula polisakarida struktural, yang berarti polisakarida tersebut dapat membuat atau membangun suatu materi yang kuat. Seperti selulosa, yaitu polisakarida pembentuk dinding sel tumbuhan. Selulosa atau lebih dikenal dengan serat, sering dijumpai pada banyak sayuran dan buah. Kita sering diperdengarkan untuk banyak mengonsumsi serat karena dapat membantu memperlancar proses pencernaan.

Sebenarnya manusia tidak dapat mencerna selulosa, serat selulosa hanya melewati saluran pencernaan dan nantinya akan dikeluarkan bersama feses. Di sepanjang saluran pencernaan, serat-serat selulosa mengikis dinding saluran pencernaan dan merangsang lapisan saluran tersebut mengeluarkan lendir. Lendir inilah yang membantu makanan dapat melewati saluran pencernaan dengan lancar. Oleh karena itu, ketika kita mengalami susah buang air besar, sangat dianjurkan untuk mengonsumsi makanan berserat.


sumber gambar : http://kimia123456.blogspot.com/2015/10/senyawa-organik.html


You May Also Like

0 comments