Catatan Kilas Balik 2023
Aaa! Akhirnya aku menulis lagi. Lima hari tepat sebelum pergantian tahun. Menengok ke belakang, melihat tidak terlalu banyak yang berganti, mensyukuri manis dan pahitnya, merayakan kecil dan besarnya diriku.
Aku kadang-kadang menanya-nanyai diriku sendiri tentang seberapa aku disayangi. Dicintai, dipeluk, dihargai, diapresiasi. Orang-orang yang kutemui, entah kenalan atau teman dekat, entah sahabat atau saudara dan keluarga, semuanya berarti dan punya warna yang beda-beda. Aku merasakan mejikuhibiniu hingga hitam, abu-abu, dan gelapnya sisi-sisi kehidupanku.
Kadang aku merasa terluka, kadang aku merasa aneh dan asing bahkan pada diriku yang menemaniku 24/7. Tapi wajar, kan, kalau kita tidak selalu senang dengan apa yang ada. Wajar sesekali untuk kita ingin menghilang, ingin segala hal tentang kita tertutupi, lalu ketika sudah siap, muncul lagi dengan lebih baik.
Tahun 2023, 360 hari yang lalu terhitung dari hari ini, banyak pengalaman berharga, banyak juga jatuhnya, banyak kehilangannya. Tapi di 2023 kutemui diriku menjadi lebih kuat. Mampu mengatasi emosi-emosi yang sebelum-sebelumya selalu membuatku meledak tapi di tahun ini kurasa cukup banyak berkurang. Allah menguatkanku.
Menuju 2024, sepertinya aku tidak menulis resolusi sebagaimana tahun-tahun sebelumnya. Aku mungkin hanya akan menjalaninya dengan berkesadaran, dengan menerima semua yang akan datang, dengan mencintai yang dibawakan hidup untukku, dengan berjuang semampuku, dengan membaca buku-buku sesuai ritme kuat-bacaku, dengan menulis ketika aku ingin. Dengan tidak banyak mengeluhkan takdir, dengan tidak banyak memaksakan kehendakku. Dengan menghidupinya sesuai mampuku.