Tanggal Satu

by - July 01, 2021

Juli, tanggal satu, izinkan saya punya beberapa tanggal yang bisa saya peluk ketika sesak-sesaknya. Tanggal-tanggal yang tersenyum pada saya. Tanggal yang di dalamnya syukur menjadi ucapan paling terbiasa. Kalau boleh, padamu saya minta hari yang ketika menjalaninya, saya bersemangat. Hari-hari yang di dalamnya saya cuma punya terima kasih pada Tuhan dan manusia-manusia baik. Menerima, menerima, paham bahwa menerima itu tugasnya menjadi manusia. Kalau saya tidak menerima, maka saya tidak bisa menghargai apa-apa yang ada. Karena sesungguhnya, mendapati satu hal menjadi tidak ada, hanya penyesalan tidak berarti. Dan ... drama tidak menarik.

Juli, kalau boleh meminta lagi, saya ingin punya hati yang tabah. Pundak yang sanggup menahan segala. Saya sadar, manusia luar biasa tentu bebannya tak biasa. Jika saya adalah salah satunya, kuatkan untuk tinggal bertahan pada tiap tanggal.

Juli, apa saya mampu ya, sabar menunggu, sabar bersabar pada banyak waktu. Sedangkan, penantian saya sudah terlampau panjang dan tak berarti. Sepertinya. Kemarin, saya membaca sebuah utas Twitter, bahwa semesta suatu saat nanti, akan mengabulkan satu yang kita tunggu dengan sabar selama ini. Apa benar jika itu adalah seseorang. Ya, saya menunggu seseorang yang kelak akan sangat saya syukuri kehadirannya. Seseorang yang mungkin tak pernah sadar pernah ditunggu oleh seorang manusia dalam sebegitu panjang waktu. Seseorang yang mungkin terus melangkah menjauh, tak peduli bahwa kedua kakinya pergi dari seorang saya yang selama ini menaruh hati.

Juli, saya mau berterima kasih, kamu masih datang pada kehidupan saya yang sebegitu begini. Saya masih diberi sehat di sela-sela orang sesak napas, kehilangan fungsi indra, dan bertarung dengan kesakitan. Yang mungkin ujungnya tak lain adalah kematian. Saya masih bisa tidur di bawah atap yang sempurna. Di saat anak-anak lain, tak beruntung hidupnya, justru punya atap lain yang lebih sempurna. Langit yang mahaluas menampung do'a-do'a mereka.

Juli, betapa saya ingin jadi orang yang punya guna. Ingin saya punya beberapa kotak nasi, mungkin dengan ayam bakar, ikan panggang, untuk kemudian dibagi pada yang tak pernah tahu rasanya. Ingin saya beli boba yang banyak, agar adik-adik yang tak beruntung itu merasakan sensasi nikmatnya minuman kekinian. Maka, saya mohon cukupkan semua dalam hidup saya. Cukupkan supaya saya punya lebih, supaya yang lebih itu, bisa membuat sedikit bagian dari hati saya, jadi putih jernih.








You May Also Like

0 comments