Tips & Trik Belajar Biologi
by
Iqlima Hawa
- November 14, 2019
Hai, kali ini Iqlima mau coba sharing tips belajar biologi, nih. Gimana sih cara mempelajari biologi biar fun, ngga pusing karena banyaknya bacaan, dan yang terpenting, apakah biologi itu perlu dihafal?
Sebenarnya cara belajar kembali pada diri masing-masing. Tapi coba deh, mungkin setelah baca tips ini, kamu bisa sedikit lebih semangat, dan dapet injeksi dopamin yang bisa bikin kamu lebih bahagia ketika belajar biologi.
Oke baik. Pertama Iqlima mau mengenalkan dulu sebagai basic, bahwasanya biologi adalah disiplin ilmu yang mempelajari segala hal berkaitan dengan makhluk hidup secara general (umum). Jadi, biologi itu ilmu dasar, untuk yang lebih spesifiknya contohnya ada biokimia, botani, zoologi, genetika, neurologi daaan banyak lagi.
Nah step awal yang perlu kamu lakukan adalah, pilih ilmu yang spesifik. Biar apa? Supaya belajar kamu lebih terstruktur dan tidak terpecah belah. Kamu tau, kan, materi biologi yang diajarkan di sekolah itu banyaknya kayak apa. So, kamu perlu milih nih dari materi biologi kelas sepuluh sampai dua belas, kira-kira materi mana yang menurut kamu paling kamu suka dan kamu tertarik untuk mempelajari itu. Kalau udah milih, satu atau dua bab, Insya Allah kamu ngga akan merasa terbebani. Fokus ke yang kamu pilih aja dulu, hehe.
Contoh realnya gini. Dulu Iqlima pernah ikut seleksi masuk olimpiade biologi di sekolah. Terus pembimbing olimpiadenya menawari buku-buku (textbook) biologi dasar yang satu jilidnya aja tebalnya hampir 500 halaman. Ditawari untuk baca tiga jilid dan baca-baca buku olimpiade lain. Kebayang ngga, kalau dari 1500 halaman harus paham dan menguasai semua isinya, hehe?
Tapi tenang dulu, habis itu pembimbing Iqlima bilang, "Udah, ngga perlu dibaca semua, cukup kuasain satu sampai tiga bab aja, karena nanti bisa nyambung ke bab lain, kalau sudah pernah baca dan menguasai tiga dasar bab itu."
Akhirnya dari tujuh kompetensi yang harus dikuasai yaitu, biologi sel molekuler, anatomi dan fisiologi hewan, anatomi dan fisiologi tumbuhan, etologi, ekologi, genetika, dan biosistematika, iqlima memilih tiga. Yaitu ekologi, etologi (ilmu yang mempelajari tingkah laku hewan), serta anatomi dan fisiologi tumbuhan.
Nah, yang perlu ditekankan di sini dalam belajar biologi, kamu harus mulai belajar membaca secara intensif dan menanamkan ke-curios-an kamu. Kamu harus mau mencari hal-hal yang belum kamu tahu. Yakin deh, kalau kamu udah kepo, dan kamu ubek-ubek buku, google, main ke lab, sama memperbanyak relasi dengan orang yang sama-sama suka biologi kamu akan mendapati diri kamu itu happy banget dalam belajar. Hal ini juga membantu kamu membangun semangat dan kepuasan batin yang tidak bisa diungkapkan lewat kata-kata. Ini juga bisa diterapkan dalam displin ilmu lain. Intinya suka dan mau dulu, yaa :)
Nah langkah selanjutnya, kamu kan udah baca nih, udah curios juga, terus coba deh kamu tantang diri kamu. Kamu buat pertanyaan mengenai alam sekitar kamu yang jawabannya harus kamu pecahkan secara ilmiah menggunakan konsep-konsep biologi. Ngga perlu pertanyaan yang susah-susah seperti berapakah jumlah bakteri yang membelah dan berkembang dalam medium kultur selama satu jam. Atau bagaimana reaksi yang terjadi di udara sehingga bisa ada yang namanya hujan asam. Ngga, ngga usah itu dulu.
Kamu bisa lihat hal-hal yang sederhana. Seperti matahari, daun, dan tanah. Buat pertanyaan, kenapa sih daun bisa warnanya hijau kalau dilihat, kenapa sih katanya dalam proses fotosintesis harus memerlukan cahaya dan klorofil, atau apakah tanah yang ngga subur beneran bisa membuat tumbuhan lebih cepat layu? Kenapa bisa gitu?
Nah, itu kan pertanyaan sederhana, coba setelah kamu pernah baca textbook-textbook tadi, adakah hubungannya? Coba ingat-ingat lagi.
Ternyata daun bisa hijau karena matahari punya banyak spektrum gelombang cahaya. Salah satunya cahaya tampak. Cahaya tampak itu ada tujuh, yaitu warna pelangi. Mejikuhibiniu. Daun bisa terlihat berwarna hijau karena daun meneruskan warna hijau dari gelombang cahaya. Memantulkannya ke mata kita. Sedangkan gelombang cahaya warna lainnya yaitu merah dan biru hanya diserap, tidak sampai di mata kita.
Begitu juga dengan pertanyaan lainnya. Tanah yang kurang subur bisa membuat tanaman lebih mudah layu. Bisa karena tanah tersebut kekurangan unsur hara. Unsur hara diikat dan oleh diserap oleh akar tumbuhan, maka ketika unsur hara tersebut tidak dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tumbuhan, maka proses metabolisme dalam tubuh tumbuhan tidak berjalan lancar. Bisa juga karena kekurangan air. Karena air (H2O) adalah dalah satu komponen penting dalam proses fotosintesis.
Ingat persamaan ini kan,
6H2O + 6CO2 + cahaya + klorofil -> C6H12O6 + 6O2
Nah otomatis kalo airnya kurang bakal berpengaruh pada laju fotosintesis, kan?
Nah begitulah kira-kira. Seru kan, berpikir sedikit lebih ilmiah hehe.
Biasanya, siswa akan tertarik belajar jika materi pembelajaran tersebut ada manfaatnya dalam kehidupan nyata. Seperti matematika, fisika, dan kimia, biologi pun mempunyai perannya sendiri dalam kehidupan. Dan displin-disiplin ilmu ini selalu berhubungan satu sama lain. Biologi berkaitan erat dengan persamaan reaksi yang dipelajari pada kimia. Ilmu dasar kimia adalah matematika. Untuk mengembangkan matematika kita perlu belajar fisika.
So, anggaplah belajar sebagai momen yang menyenangkan dan membuat candu. Insya Allah dengan sering menabung pertanyaan dan jawaban, kita bisa memahami ilmu biologi tanpa terlalu banyak hafalan. Eit, tapi menghafal itu tetap perlu ya, tingkatan organisme kita perlu hafal dong mau ngga mau. Nama ilmiah seperti Oryza sativa, Aurellia aurita, Mimosa pudica, Marchantia polymorpha mau ngga mau tetap dihafalin kan caranya. Namun ketika kita sudah sering melibatkan mereka dalam kehidupan sehari-hari Insya Allah, bakalan lebih mudah.
Jadi, tetap semangat, ubah mindset yang keliru, dan tetap berdo'a. Semoga sukses semuaaaa!