Mengenal Konsep Diri, Yuk!

by - October 08, 2019

Hai, hai, kali ini Iqlima mau coba bahas salah satu materi yang sedikit berbeda. Berdasar keinginan terpendam, juga aktualisasi diri Iqlima sendiri. Yup, sekarang mari pelajari bersama-sama.

Yang pertama, coba renungkan, pernah ngga sih, teman-teman di sini merasa dan bertanya dalam hati "Aku hidup kok gini-gini aja, ya? Bangun, sekolah, sampai rumah, belajar, istirahat, tidur, terus besoknya bangun dan lanjut sekolah lagi." Kalau pernah, tos kita samaan! :)))

Iqlima dulu pernah berada di fase seperti itu. Rasanya hidup kok flat banget. Di saat temen-temen yang lain bisa dapet trophy olimpiade, atau bahkan pergi ke berbagai kota buat ikut lomba, dan parahnya lagi, mereka menang hehe. Padahal kelihatannya biasa-biasa aja, hidup mereka juga sama kayak hidup Iqlima, tapi kenapa Iqlima ngga punya pengalaman dan pencapaian yang spectacular seperti mereka?"

Ternyata, setelah tanya-tanya, baca-baca, dan introspeksi -sedikit sih hehe- ternyata usaha mereka itu luar biasa, lo. Mereka rela begadang buat belajar, bahkan pernah ada yang bilang ke Iqlima kalau lagi niat, dia belajar dari jam 6 pagi sampai jam 12 malam. Ada yang pulang sekolah, les, habis les masih ngerjain tugas, tidur sebentar, jam 2 malem sampai jam 4 belajar lagi. Ya Allah, di situ Iqlima ngerasa, "Duh pantes ya, betapa malesnya aku hehe."

Tapi menemukan anak-anak seperti ini masih terbilang mudah di zaman sekarang. Kalau ngga percaya, coba tanyain ke anak-anak yang suka bimbel, mereka bangun jam berapa, di bimbel itu ngapain aja, habis bimbel lanjut tidur, makan, atau malah nugas, fix, itu adalah anak rajin yang bersedia bersusah-susah dahulu untuk mendapat yang spesial kemudian. Mereka hebat :))))))

Namun sekarang Iqlima coba bahas, nih, pernah ngga sih, liat orang yang lucu, kebanyakan bercanda, relative ngga serius dan bahkan -keliatannya- ngga pernah belajar, tapi wusss, satu sekolah kenal semua. Nah, setelah Iqlima tanya-tanya dan baca-baca juga, mereka punya satu hal yang tidak atau belum dimiliki secara sejati oleh setiap orang.

Yaitu, kemampuan mengenal konsep diri.


Konsep diri adalah kemampuan seseorang untuk mengaktualisasikan, memperbaharui, memahami, dan mengembangkan diri sendiri dan mereka benar-benar mengerti potensi serta bakat yang mereka miliki.

Contohnya nih, Iqlima tahu kalau Iqlima suka menulis, so setiap hari Iqlima kasih kesempatan diri Iqlima untuk menulis. Apapun. Bisa diary, draft blog, bahkan cuma sekadar caption, instastory, status fb, atau yang lainnya. Iqlima merasa senang dan justru terkadang merasa gelisah ketika 'bakat' dan 'potensi' yang Iqlima miliki -yaitu menulis- ngga tersalurkan.

Iqlima merasa bahwa menulis merupakan suatu kegiatan yang ketika Iqlima melakukannya Iqlima merasa senang, dan ketika tulisannya selesai dipublish Iqlima merasa puas. Yaaa, meski kadang bikin status baru 20 menit langsung dihapus karena takut ngga bagus, hehe. Tapi jujur, Iqlima sangat senang dan menulis membuat Iqlima mampu belajar dengan perasaan lebih bahagia.

Jadi, berdasarkan sharing pengalaman Iqlima tadi, Iqlima mau mencoba mengajak teman-teman untuk mencoba mengenal dan memahami diri sendiri secara komprehensif, "Sebenarnya, aku tuh sangat hebat dalam bidang apa? Apa yang orang-orang langsung pikirkan ketika melihat aku? Apakah aku dikenal sebagai pribadi yang humoris, kritis, atau bahkan melankolis?"

Hal ini penting untuk menjadi perhatian, karena memahami diri sendiri merupakan salah satu kunci kesuksesan dan kebahagiaan. Tapi jangan lupa, ya, ini juga buat self reminder Iqlima sendiri,

"Ketika kamu sukses, kamu jangan sombong, dan bawa teman-temanmu yang masih mencoba bangkit agar bisa terbang sampai mereka mampu mencapai lapisan langit yang mereka impikan."

Intinya, tetap semangat, pahami konsep diri, dan bersikap rendah hati. Oke, sekian dulu mungkin ya hehe, be cleva!




You May Also Like

0 comments